Kesehatan Mental Sejak Dini, Mendukung Kesuksesan di Masa Depan

Beberapa waktu lalu, Jawa Pos memberitakan angka upaya bunuh diri masyarakat Indonesia mencapai tujuh hingga 24 kali lipat dari angka kematian akibat bunuh diri. Fenomena tersebut juga diungkap oleh Indonesian Association for Suicide Prevention (IASP). Fenomena tersebut sekilas menegaskan bahwa keadaan mental masyarakat kita tidak baik-baik saja. Beberapa waktu lalu mungkin ingatan kita belum pulih dengan kasus bunuh diri oleh mahasiswa di Yogyakarta.

Fakta tersebut membekas pada ingatan masing-masing kita, agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Kita pun cukup tahu, bahwa setiap manusia memiliki tingkat masalah yang berbeda satu dengan lainnya.

Mengapa Perlu Sehat Mental?

Diana (2019) menyatakan bahwa sehat mental merupakan bagian terpenting yang harus dijaga. Di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan lainnya urgent dijaga. Menjaga kesehatan mental sama halnya dengan menjaga kesadaran diri. Selain itu, ada implikasi berharga bagi kita dengan menjaga kesehatan mental, yakni potensi sukses di masa depan.

Yang perlu anda ketahui, bahwa kesehatan mental dapat berdampak pada fokus diri, kesehatan fisik, dan kesadaran. Jadi, jika mental kita sehat, secara otomatis kekebalan tubuh juga semakin meningkat.

Setiap manusia memang tidak akan lepas dari berbagai masalah yang membuat perhatian dan fokus teralihkan. Bersikap sedih, merasakan stress dan merasa sendiri merupakan yang wajar.

Upaya Sehat Mental, Lakukan beberapa Hal Ini

Bagi anda yang ingin menjaga kesehatan mental diri perlu melakukan beberapa langkah melindungi diri. Pada dasarny, kemampuan seseorang dalam menangani stress, konflik, masalah berbeda antara satu dengan yang lain. Hal lain yang menjadi perhatian adalah pola asuh dari orang tua, juga kondisi lingkungan setiap orang berbeda. Sehingga sebuah indikasi terhadap adanya gangguan mental atau masalah secara psikologis perlu dikonsultasikan kepada ahli, dalam hal ini psikolog atau psikiater. Indikasi awal sebenarnya adalah perasaan yang berlebihan, misalkan perasaan sedih, hampa, tidak memiliki semangat untuk hidup yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu.  Jika masih ragu, bisa saja berbagi dengan teman, sahabat atau orang tua yang lebih dekat atau bisa pula menggunakan layanan psikolog yang dapat diakses secara online saat ini.

Di Indonesia, kenyataan yang ada bahwa fakta bunuh diri masyarakat hingga detik ini masih ada. Akan tetapi jumlah psikiater hanya di angka 4400 hingga 4500an dari 250 hingga 270 juta masyarakat Indonesia. Artinya ada kondisi dimana di Indonesia terdapat kekurangan tenaga psikolog. Mayoritas kita saat ini fokus pada penyembuhan sakit secara fisik, akan tetapi untuk kondisi mental sering disepelekan. Bahkan kita juga sering berbohong kepada orang terdekat dengan kata ‘aku nggak papa’ sambil menghela nafas dan menyemangati diri sendiri.

Ketahuilah bahwa kita tidak sendiri di dunia ini, jika mengalami masalah tidak ada salahnya membicarakan atau mendiskusikannya dengan orang kepercayaan. Sebab kesehatan mental jauh lebih berharga pada diri karena relevan dan terkait pada kesehatan fisik dan masa depan diri.

Referensi

Fakhriyani, Diana Vidya. Kesehatan mental. Vol. 124. Duta Media Publishing, 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *